Senin, 07 Maret 2016

Tentang apa itu Geotextile Woven dan Non Woven



Produk geosynthetic  yang kami tawarkan salah satunya ialah Geotextile Woven. Geotextile woven merupakan salah satu turunan produk geosynthetic yang berbentuk anyaman, biasanya dua arah atas dan bawah. Geotextile woven diproduksi dengan mengadopsi teknik seperti tenun tekstile pakaian biasa. Geotextile woven terbuat dari silt film tape polypropylene yang penggunaannya kini tengah beredar luas di Indonesia. Geotextile Woven memberikan kuat tarik maksimal pada berat tahan minimal. Hal ini memberikan keuntungan ekonomis yang besar untuk mendapatkan tingkat keamanan struktur yang diharapkan.

Geotextile Woven

Geotextile Woven tidak akan mudah koyak atau robek pada saat dipasang di lapangan. Struktur anyaman yang kekar (double twist) dari Geotextile Woven menjamin kekuatan tekanan hingga 40 kN/m saat digunakan sebagai separator atau lapisan pemisah. Karena jika material pemisah ini sudah koyak pada saat pemasangan, maka fungsi separator akan terganggu.
Bentuk permukaan dari Geotextile Woven yang sangat unik memberikan koefisien geser (pull out resistance) besar ketika dipasang pada tanah kohesif sekalipun. Hal ini akan berpengaruh terhadap panjang penjangkaran yang yang diperlukan untuk aplikasi perkuatan. Semakin kasar permukaan, maka panjang penjangkaran semakin pendek demikian juga sebaliknya. Alhasil, ini akan memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan.
Kandungan carbon black sebagai uv stabilizer pada saat pembuatan silt film sebagai bahan Geotextile Woven memberikan ketahanan yang cukup lama sampai ditimbun atau tertutup oleh vegetasi. Faktor ini sangat penting karena tidak jarang pada aplikasi-aplikasi tertentu material ini harus dibiarkan terekspose sinar matahari dalam waktu cukup lama.

「geotextile woven」の画像検索結果


Fungsi Geotextile Woven:

Sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama pada tanah dasar lunak), di karenakan Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (kurang lebih sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama).

Spesifikasi Geotextile Woven menurut ukurannya:
1. GT-150-Gr (150 gram) Size 4 x 200 meter (total 800 M2).
2. GT-200-Gr (200 gram) Size 4 x 150 meter (total 600 M2).
3. GT-250-Gr (250 gram) Size 4 x 150 meter (total 600 M2).

Info lebih lanjut Geotextile Woven

Geotextile Non Woven

Geotextile Non Woven adalah salah satu jenis geotextile yang terbuat dari bahan polypropylene dan polyester. Bentuk dari geotextile non woven tidak teranyam seperti karpet kain. Geotextile non – woven dirancang untuk memberikan kinerja yang optimal per satuan berat. Ketahanan mekanik dan hidrolik yang sangat baik menjadikan Geotextile Non Woven ini sebagai pilihan yang tepat untuk lapisan pemisah dan penyaring. karena memiliki kekuatan jebol (puncture resistance) yang tinggi untuk menjamin material tidak rusak pada saat pelaksanaan.
Geotextile Non Woven sebagai produk unggulan geotextile tipe non woven, telah didesain dan diproduksi melalui pengalaman panjang. Dukungan pengetahuan teknologi produksi dan pengetahuan bidang geoteknik yang sangat memadai telah menghasilkan produk geotextile yang unggul. Produk yang dikeluarkan telah sesuai dengan peruntukkan/aplikasi lapangan di bidang mekanika tanah dalam standar uji ASTM D / ISO.

                                     

Fungsi Geotextile Non Woven:
Untuk Separator/Pemisah:
Adalah sebagai separator/pemisah untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya.
Misalnya; pada proyek pembangunan jalan yang dilakukan diatas tanah dasar lunak (berlumpur). Disini geotextile non woven berfungsi unutuk mencegah naiknya lumpur ke system perkerasan, agar tidak terjadi pumping effect yang akan mudah merusak perkerasan jalan. Geotextile non woven juga berfungsi untuk mempermudah proses pemadatan system perkerasan.

Spesifikasi Geotextile Woven menurut ukurannya:
1. GT-150-Gr
2. GT-200-Gr
3. GT-250-Gr
4. GT-300-Gr
5. GT-350-Gr
6. GT-400-Gr
7. GT-450-Gr
8. GT-500-Gr
9. GT-550-Gr
10. GT-600-Gr
Info lebih lanjut Geotextile Non Woven

Cara Pemasangan Geotextile
1. Pemasangan Subgrade/tanah dasar
a. Hal yang pertama di lakukan adalah membersihkan lokasi dari benda-benda tajam dan benda lainnya yang dapat menghambat proses subgrade.
b. Hal kedua, singkirkan atau ganti tanah yang lunak dengan material yang lebih baik. Hal ini disesuikan dengan perencanaan
c. Hal ketiga. Padatkan tanah dasar dengan alat pemadatan yang memadai

2. Penggelaran Geotextile dan Penyambungan
penggelaran
a. Dalam tahap penggelaran yang harus dilakukan adalah geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang atau kerutan. Dan pada lahan yang luas pemasangan geotextile dapat dilalukan secara fleksibel (melintang atau memanjang).
b. Geotextile dapat dipotang terlebih dahulu di tempat yang memungkinkan. Hal ini bertujuan untuk lokasi yang sulit untuk dilakukan pemotongan dan penyambungan.

Penyambungan Geotextile
a. Penyambungan Geotextile yang satu ke lainnya dapat di lakukan dengan cara saling melewati (overlap) atau dengan cara di jahit (sewn).
b. Dengan metode overlap, jarak minimal yang overlapnya adalah 30cm-100cm, langkah ini tergantung dengan kondisi subgrade dan teknik pelaksanaan
c. Penjahitan panel Goetextile dapat dilakukan di lapangan menggunakan mesin jahit portable atau menggunakan tenaga generator.
d. Pennjahitan di lapangan biasanya memerlukan tiga sampai empat pekerja. Panel yang belum di jahit dapat disiapkan di gudang dalam berbagai macam panjang dan lebar yang di perlukan
3. Penyebaran dan Penempatan Agregat
a. Sesudah Geotextile selesai di sambung dan rapih, langkah selanjutnya adalah menebar dan menempatkan agregat yang sudah di pilih untuk di letakan di atas Geotextile
b. Penempatan agregat dilakukan dengan cara mendorong maju tumpukan agregat, sehingga lapisan geotextile tidak tergilas langsung oleh roda truk pengangkut agregat maupun alat berat yang kita gunakan untuk meratakan karena dapat merusak lapisan geotextile
c. Ketebalan agregat disesuikan dengan perencanaan yang kita buat sebelumnya
d. Material agregat kemudian diratakan, dapat menggunakan alat berat, dozer, dll. Jika lapisan agregat tipis, sebaiknya alat berat jangan berlalulalang di atasnya, khawatir dapat merusak lapisan geotextile.
4. Pemadatan Agregat
Setelah agregat diratakan, agregat tersebut di padatkan dapat menggunakan alat berat, mesin giling, vibrator roller,dll.

Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat dan dapat membantu anda dalam pemahaman Geotextile ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar