Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.
Beberapa
fungi dari geotekstil yaitu:
1. untuk perkuatan tanah lunak.
2. untuk konstruksi teknik sipil yang
mempunyai umur rencana cukup lama dan mendukung beban yang besar seperti
jalan rel dan dinding penahan tanah.
3. sebagai lapangan pemisah, penyaring,
drainase dan sebagai lapisan pelindung.
Geotextile
dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada kasus:
1. Timbunan tanah diatas tanah lunak
2. Timbunan diatas pondasi tiang
3. Timbunan diatas tanah yang rawan
subsidence
Penggunaan konstruksi perkuatan pada lahan
basah pertama kali dilaporkan dengan menggunakan steel mseh di bawah konstruksi
timbunan pada daerah pasang surut di Perancis. Perbandingan antara timbunan di
atas tanah gambut di Afrika dengan dan tanpa perkuatan dilaporkan. Dinyatakan
bahwa selain woven polypropylene fabric, tegangan tarik semua jenis geotextile
yang diambil contohnya dari pemasangan setahun sebelumnya berkurang antara 25%
sampai 36% dari tegangan tarik awalnya, meskipun tidak berpengaruh banyak pada
fungsinya.
Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah
dengan perkuatan geotextile dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal
pada tanah lunak karena rendahnya daya dukung tanah. Keuntungan pemasangan
geotextile pada pelaksanaan jalan di atas tanah lunak adalah kecepatan dalam
pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah di bandingkan dengan metoda
penimbunan konvensional
Jenis geotextile ada 2 ,yaitu;
1. Woven Geotextile (Anyaman)
2. Non-Woven Geotextile
(Nir-Anyam)
Penggunan
Woven Geotextile akan memberikan hasil yang lebih baik sebab arah gaya dapat
disesuaikan dengan arah serat, sehingga deformasi dapat dikontrol dengan baik.
Pada
non-Woven Geotextile arah serat dalam struktur geotextile tidak terarah,
sehingga apabila dibebani, maka akan terjadi deformasi yang sangat besar, dan
sulit dikontrol.
Dalam
penggunaan geotekstil kita harus menetapkan perkuatan sebesar apa yang
dibutuhkan, berikut faktor-faktor yang harus diperhatikan;
1.
Jenis
geotekstil yang akan digunakan
2.
Sifat
hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi yang terjadi pada
konstruksi perkuatan kecil.
3.
Sifat
pembebanan, Perkuatan di atas tanah lunak,beban timbunan yang lebih besar akan
memerlukan perkuatan dengan tensile strength yang lebih besar pula.
4.
Kondisi
lingkungan, Perubahan cuaca, air laut, kondisi asam atau basa serta mikro
organisme seperti bakteri akan mengurangi kekuatan geotextile.
5.
Bahan
timbunan yang akan digunakan
Pemasangan Goetextile
Geotekstil
pada jalan berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai lapis pemisah
(separator) antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi
jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.
Beberapa keuntungan menggunakan
geotekstil,diantaranya :
1.
Mencegah
kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan
mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan
timbunan.
2.
Meniadakan
kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil
biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’.
3.
Mengurangi
tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
4.
Meningkatkan
ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban
dengan memperkuat tanah timbunan.
5.
Mengurangi
penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.
Selain
itu, geotekstil juga mempunyai kelemahan, yaitu SINAR ULTRAVIOLET, karena bahan
geosintetik akan mengalami degradasi yang cepat dibawah terik sinar matahari.
Metode/cara Pemasangan Geotekstil;
1. Geotextile harus digelar di atas
tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang atau kerutan.
2. Sambungan geotekstil tiap
lembarannya dipasang overlapping terhadap lembaran berikutnya.
3. Pada daerah pemasangan yang
berbentuk kurva (misalnya tikungan jalan), geotekstil dipasang mengikuti arah
kurva.
4. Jangan membuat overlapping atau
jahitan pada daerah yang searah dengan beban roda (beban lalu-lintas).
5. Jika Geotextile dipasang untuk
terkena langsung sinar matahari maka digunakan geotekstil yang berwarna hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar